1.1
PENGENALAN PESTISIDA
·
Bahan dan Alat
Ø Beberapa
jenis pestisida
Ø Buku
pensil
Ø Sendok
Ø Aquadest
Ø Tabung
reaksi
·
Metode Percobaan
Metode yang digunakan dalam
praktikum ini adalah setiap kelompok mengamati beberapa pestisida dan menulis
sesuai dengan penggolongan dari pestisida tersebut (jenis,formulasi,cara
kerja).
No
|
Nama Pestisida
|
Bentuk Formulasi
|
Bahan Aktif
|
Jenis Pestisida
|
|
1
|
Amistartop
|
SC
|
Azoksin Trobin
|
Fungisida
|
|
Bipeno Konajol
|
|||||
2
|
Roundup
|
SL
|
Isopropilamina
Glifosat
|
Herbisida
|
|
3
|
Alika
|
ZC
|
Lamda Sihalotrin
|
Insektisida
|
|
Tiametoksan
|
|||||
4
|
Rizotin
|
EC
|
Sipermetrin
|
Insektisida
|
|
5
|
Lannate
|
SP
|
Metamil
|
Insektisida
|
|
6
|
Puradan
|
GR
|
Karbofuran
|
Insektisida dan nematisida
|
|
7
|
Equation
|
WG
|
Simoksanil
|
Fungisida
|
|
Famoksadon
|
|||||
8
|
Ally Plus
|
WP
|
Netil Metsulfuron
|
Herbisida
|
|
Etil Klor
|
Hasil Pengamatan :
- Amistartop dicampur dengan aquades hasilnya amistartop menjadi kental dan ada endapan warna putih.
- Roundup dicampur dengan aquades hasilnya semua terlarut dan tidak ada perubahan warna.
- Alike dicampur dengan aquades hasilnya menjadi kental dan adanya endapan warna putih tidak ada perubahan warna.
- Rizotin dicampur dengan aquades hasilnya menjadi kental dan ada perubahan warna dari warnaawal berwarna kuning bening menjadi warna putih.
- Lannate dicampur dengan aquades hasilnya menjadi tidak larut atau banyaknya endapan.
- Puradan saat dicampur dengan aquades puradan tidak larut, maksudnya ada atau banyak endapan, dengan cirri warna yang mengendap biru dan yang larut sedikit berwarna ungu.
- Equation saat dicampur dengan aquades menjadi kental dan tidak terjadi perubahan warna.
- Ally plus saat dicampur dengan aquades menjadi terlarut tapi ada endapan, endapannya warna putih dan bagian yang terlarut berwarna putih kecokelatan.
1.2
PENGENALAN ALAT SEMPROT
·
Bahan dan Alat
Ø Alat
semprot
Ø Berbagai
nozzle
Ø Water
sensitive paper
Ø Loupe
Ø Mistar
buku
Ø Pensil
·
Metode Percobaan
Ø Setiap
mahasiswa mengamati dan menggambar bagian-bagian alat semprot yang disediakan.
Ø Setiap
mahasiswa mencoba merangkai bagian-bagian alat semprot sehingga siap digunakan
untuk aplikasi
Ø Setiap
kelompok mengukur butiran semprot dari alat semprot yang disediakan baik jumlah
butiran maupun ukuran butiran dengan menggunakan water sensitive paper dan
loupe.
·
Pengamatan
Pengamatan butir semprot dilakukan
dengan menggunakan loupe yang tersedia. Butiran semprot yang diamati yaitu
populasi persatuan luas (1 cm2) dan ukuran butiran semprot
ditetapkan dengan memperhatikan hokum aliran masa dan ukuran butiran semprot.
Ukuran butiran semprot yang baik
yaitu 250 mikron, lebih kecil dari 100 mikron mudah menjadi pelayangan, dan
ukuran butiran semprot yang terlalu besar akan mudah jatuh terbuang karena
gravitasi atau terpantul dan menguap. Dengan memperhatikan hal tersebut maka
kita dapat menyimpulkan aplikator mana yang lebih efisien dalam penyemprotan.
1.3
KALIBRASI ALAT SEMPROT
·
Bahan dan Alat
Ø Alat
semprot (sprayer)
Ø Gelas
ukur
Ø Air
Ø Ember
Ø Plastic
Ø Water
sensitive paper
·
Metode Percobaan
Ø Menentukan
nozzle output permenit
§ Isi
tangki sprayer secukupnya
§ Pasang
nozzle yang akan diukur
§ Siapkan
stop watch
§ Siapkan
ember penampung
§ Ukur
volume yang keluar dari nozzle selama 1 menit, ulangi minimal 3 kali
Ø Mengukur
lebar semprot tiap nozzle
§ Isi
tangki sprayer secukupnya
§ Pasang
nozzle yang akan diukur
§ Semprotkan
pada ketinggian nozzle sekitar 40 cm
§ Ukur
lebar semprot
§ Ulangi
minimal 3 kali
KELOMPOK
1 (Flat Flant Nozzle)
Percobaan
|
Volume Curah
|
Lebar Gawang
|
1
|
1380 ml
|
173 cm
|
2
|
1350 ml
|
173 cm
|
3
|
1350 ml
|
173 cm
|
Rata-rata
|
1360 ml
|
173 cm
|
KELOMPOK
2 (Full Cone Nozzle)
Percobaan
|
Volume Curah
|
Lebar Gawang
|
1
|
1650 ml
|
89 cm
|
2
|
1650 ml
|
89 cm
|
3
|
1650 ml
|
89 cm
|
Rata-rata
|
1650 ml
|
89 cm
|
Kesimpulan
:
Jadi hasil
percobaan dan perbandingan antara nozzle flat flan nozzle dengan full cone
nozzle adalah volume curah dan lebar gawang, dengan menggunakan full cone
nozzle lebih kecil pada lebar gawang tapi pada volume curah full cone nozzle
lebih banyak, hal ini diakibatkan full cone nozzle bentuknya seperti corong
sehingga penguapan atau air kabur ketika disemprotkan lebih sedikit.
a Menentukan volume larutan semprot yang
diperlukan per hektar :
Percobaan
1
V1 = 2 Liter
V2 = 400
V3 = 1650
Percobaan 2
V1 = 2 Liter
V2 = 350
V3
= 1600
Rata-rata
V1 = 2 Liter
V2 = 375
V3 = 1625
V2 = V1 - V3
a1.4
PESTISIDE SAFETY
- Bahan dan Alat
Ø Wearpack
Ø Sepatu
boot
Ø Sarung
tangan nitril
Ø Topi
pelindung wajah dan kepala
Ø Alat
semprot
Ø Ember
Ø Gelas
ukur
- Metode Penelitian
Mahasiswa diperkenalkan tentang peralatan perlindungan ketika aplikasi pestisida yang meliputi pakaian pelindung (wearpack), sarung tangan, sepatu boot, masker, penutup wajah dan kepala.
1.5
PEMBUATAN PESTISIDA NABATI
- Bahan dan Alat
Ø 25
daun sirih
Ø Ember
Ø Gelas
ukur
Ø Mortal
Ø Air
Ø Penyaring
Ø Alat
penumbuk
Ø Plastic
Ø Karet
gelang
Ø Gunting
- Metode Percobaan
Ø Cari
tanaman yang menjadi penghasil pestisida
Ø Identifikasi
tanaman tersebut (nama,sasarn)
Ø Siapkan
alat dan bahan lain yang mendukung pada pembuat pestisida nabati
Ø Buatlah
pestisida nabati (tiap kelompok berbeda)
- Pembuatan Pestisida Nabati
Ø Siapkan
25 daun sirih
Ø Gunting
menjadi bagian-bagian kecil
Ø Tumbuk
hingga halus
Ø Setelah
halus, daun sirih disaring dan menggunakan air sebanyak 250 ml
Tutup gelas ukur
menggunakan plastic dan ikat rapat menggunakan karet gelang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar