BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia
adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. yang memerlukan makan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang diketahui saat ini banyak orang
yang mati, karena kelaparan. Kejadian itu sering terjadi, terutama
di Indonesia yang disebabkan karena kemalasan mereka untuk bekerja
dan juga kurang pedulinya pemerintah terhadap rakyat-rakyat kecil.Manusia
memerlukan kebutuhan makanan pokok, yang mana di setiap suatu Negara memiliki makanan pokok
yang berbeda-beda. Tetapi yang makanan pokok yang cukup terkenal adalah beras
atau nasi. Dan sebagian besar penduduk Indonesia makanan pokoknya adalah nasi.
Yang mana awalnya nasi atau beras itu berasal suatu tumbuhan padi seperti
rumput-rumputan, yang banyak ditanam dan di budidayakan di negara
kita tercinta yaitu negara Indonesia.
Sebelum
manusia mengenal nasi, terutama di negara Indonesia ini, makanan pokoknya
adalah jagung, ketela, dan sagu. Untuk sagu itu yang paling banyak
dibudidayakan di Papua, karena sagu sebagai makanan pokok orang Papua sampai
pada saat ini. Nasi
adalah makanan pokok yang berasal dari padi dan mudah dinikmati oleh siapapun,
bukan hanya nikmat, tetapi nasi mengandung berbagai zat makanan yang dipelukan
oleh tubuh kita, yaitu karbohidrat,protein, lemak, serat kasar, abu, dan
vitamin. Sehingga dapat membuat tubuh atau badan kita sehat. Dan jika ingin
lebih nikmat lagi, nasi dapat dicampur dengan lauk-pauk seperti ikan, daging,
tempe, dan sayur- sayuran seperti bayam, wortel, dan lain-lain.
1.2 Rumusan
Masalah
Masalah
yang di pertanyakan dalam makalah ini adalah:
1. Sejarah
tanaman padi
2. Apa
pengertian dari pada padi
3. Jenis-jenis
tanaman padi berdasarkan varietasnya
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
budidaya tanaman pangan,dan agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
tentang tanaman pangan seperti padi. Dan semoga makalah ini bias menunjang
pengertian kita tentang tanaman pangan yang setiap hari kita konsumsi yaitu
padi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Padi
diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa
oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung
dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi
mayoritas penduduk dunia.Asal-usul budidaya padi diperkirakan berasal dari
daerah lembah Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra dan dari lembah Sungai
Yangtse. Padi pada saat ini tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di
hampir semua bagian dunia yang memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat.
Padi menyukai tanah yang lembab dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan
hasil evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Pendapat ini berdasar
pada adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa (dapat ditemukan di sejumlah
tempat di Pulau Kalimantan), kebutuhan padi yang tinggi akan air pada sebagian
tahap kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang
berfungsi mengalirkan udara (oksigen) ke bagian akar.
Pada
tahun 1984 pemerintah Indonesia pernah meraih penghargaan dari PBB (FAO) karena
berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20 tahun dapat berubah
dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi negara swasembada beras. Prestasi
ini tidak dapat dilanjutkan dan baru kembali pulih sejak tahun 2007.Bagi
kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”tidak peduli
apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan beras tetap
terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di Asia, terutama
Indonesia.Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras
sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di
Jepang pada akhir PD II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat hampir tidak
menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi menjadi mie ramen.
Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok Mengapa kita “tergila-gila”pada
beras? jawabannya bisa bermacam-macam. Yang jelas asal mula tanaman padi yang
menghasilkan beras itu memang dari Asia. Tepatnya di daerah utara
Benggala, India. Ada juga yang mengatakan padi berasal
dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada masa kekaisaran Shen
Nung.Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung
(Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili
graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang (Imperata
cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi habis-habisan.Tanaman
padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai
varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza officinalia
wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari sana padi
menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang, kebarat sampai
di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak).
2.2 Pengertian
Padi
(oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat Indonesia.
Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar petani di
Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa. Namun, saat
ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan
menanam padi di sawah.Sistem penanaman padi di sawah biasanya didahului oleh
pengolahan tanah secara sempurna seraya petani melakukan persemaian. Mula-mula
sawah dibajak, pembajakan dapat dilakukan dengan mesin, kerbau atau melalui
pencangkulan oleh manusia. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 2-3 hari.
Namun di beberapa tempat, tanah dapat dibiarkan sampai 15 hari. Selanjutnya
tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi untuk kedua kalinya atau bahkan
ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu bibit hasil semaian
ditanam dengan cara pengolahan sawah seperti di atas (yang sering disebut
pengolahan tanah sempurna, intensif atau konvensional) banyak kelemahan yang
timbul penggunaan air di sawah amatlah boros. Padahal ketersediaan air semakin
terbatas. Selain itu pembajakan dan pelumpuran tanah yang biasa dilakukan oleh
petani ternyata menyebabkan banyak butir-butir tanah halus dan unsur hara
terbawa air irigasi. Hal ini kurang baik dari segi konservasi lingkungan.Padi
merupakan tanaman yang membutuhkan air cukup banyak untuk hidupnya. Memang
tanaman ini tergolong semi aquatis yang cocok ditanam di lokasi tergenang.
Biasanya padi ditanam di sawah yang menyediakan kebutuhan air cukup untuk
pertumbuhannya. Meskipun demikian, padi juga dapat diusahakan di lahan kering
atau ladang. Istilahnya adalah padi gogo. Namun kebutuhan airnya harus
terpenuhi.
2.3 Jenis-Jenis
Padi Berdasarkan Varietasnya
Tanaman
padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak
sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.
Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 3 jenis “varietas”,
1. Varietas
Padi Hibrida
Arti
mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal
bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka
hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh
pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali.
Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo.
2. Varietas
Padi Unggul
Arti
mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang
baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada
petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang
hampir sama. Varietas padi unggul adalah varietas yang telah di lepas oleh
pemerintah dengan SK Menteri Pertanian. Varietas ini telah melewati berbagai
uji coba. Harga benih verietas ini murah, harganya bisa mencapai 5 ribu- 10
ribu per kilo.
Contoh
dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah
CIHERANG (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Cimelati, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
CIHERANG (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Cimelati, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
3. Varietas
Padi Lokal
Varietas
padi lokal adalah varietas padi yang sudah lama beradaptasi di daerah tertentu.
Sehingga varietas ini mempunyai karakteristik spesifik lokasi di daerah tsb.
Setiap varietas mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian juga untuk
varietas lokal tsb. Contoh varietas lokal: varietas kebo, dharma ayu, pemuda
idaman, (Indramayu), Gropak, Ketan tawon, Gundelan, dll ( Malang), Merong
( pasuruan ), Simenep , Srimulih, Andel Jaran, Ketan Lusi, Ekor Kuda, hingga
Gropak ( Kulon Progo-Jogja), dll.
Dalam
tulisan “Benih Padi Lokal Harus Didukung Pemerintah” yang ditulis
oleh Lukas Adi Prasetya dan Idha Saraswati diberitakan ketika
Festival Benih Padi 2009 yang dilangsungkan Jumat dan Sabtu di Ganjuran,
Bambanglipuro, Bantul, ini, benih-benih padi varietas lokal dikenalkan.
“Yang
ini adalah varietas Srimulih. Berasnya mirip IR 64, baik bentuk maupun rasanya.
Kelebihan Srimulih adalah, jika menyantap, awet kenyangnya. Beras IR, nggak
bisa awet kenyangnya. Tanaman padi Srimulih juga nggak manja,” ujar Hendrastuti
yang juga sebagai Koordinator Umum Jaringan Petani Kulon Progo ini.
2.4 Teknis
Budidayanya
1. Pembibitan
Ada
beberapa tahapan untuk menanam padi maupun budidaya padi,
langkah-langkanh tersebut perlu kita lakukan untuk mendapat hasil yang
maksimal. Sebelum ditanam, tanaman padi harus disemaikan lebih dahulu.
Pesemaian itu harus disiapkan dan dikerjakan dengan baik, maksudnya agar
diperoleh bibit yang baik, sehingga pertumbuhannya akan baik pula. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan persemaian sebagai berikut:
2. Pengolahan
Tanah
Pengolahan
tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman.
Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara
tradisional dan cara modern.Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional,
yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul,
bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh nusia atau dibantu ooleh binatang
misalnya, kerbau dan sapi.Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu
pengolahaan tanah sawa yang dilaukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat
pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri.
1. Pembersihan
2. Pencangkulan.
3. Pembajakan
4. Penggaruan
2.5 Penanaman
A. Pemilihan
Bibit
Pekerjaan
penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang
akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun
5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah
menjadi lunak dan memudahkan pencabutan.
Caranya,
5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah
badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik
antara lain:
· Umurnya
tidak lebih dari 40 hari
· Tingginya
kurang lebih dari 40 hari
· Tingginya
kurang lebih 25 cm
· Berdaun
5-7 helai
· Batangnya
besar dan kuat
· Bebas
dari hama dan penyakit
Bibit
yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan
pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai
bermalam. Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan
dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan,
baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar
matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.Dengan berjalan mundur
tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang
bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan
sampai miring.Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu
dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan
anakannya sedikit.Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah
reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit
yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi.
2.6 Pemeliharaan
A.
Pengairan
Air
merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi sawah. Masalah pengairan
bagi tanaman padi sawah merupakan salah satu factor penting yang harus mendapat
perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang akan datang.Air yang
dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai,
sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat
berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata
air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung
lumpur dan kotoran. Memasukan
air kedalam sawah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Air
yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran
sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan
menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder.Untuk menjaga agar genangan
air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan.
Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus. Hal ini
dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna
bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu
dibuat luru, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.Pada waktu
mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan
dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara
sebagai berikut:
1. Tanaman
yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm.
2. Tanaman
yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga 10-20 cm.
3. Tanaman
padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya air dapat ditambah
hingga 25 cm. setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.
4. Sepuluh
hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak
bersama-sama.
B.
Penyiangan dan Penyulaman
Setelah
penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam).
Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru
jangan sampai lewat 10 hhari sesudah tanam.
Selain
penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang
tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat
makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang
pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6
minggu.
C. Pemupukan
Pemupukan
bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman di dalam tanah. Untuk tanaman padi, pupuk yang digunakan antara lain:
1. Pupuk
alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat
digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos.
Banyyaknya kira-kira 10 ton / ha.
2. Pupuk
buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK. Adapun
manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:
· ZA/Urea
:
menyuburkan tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya
tanaman, dan menambah besarnya gabah.
· DS/TS
:
mempercepat
tumbuhnya tanaman, merangsang pembungaan
dan pembentukan buah, mempercepat panen.
· ZK :
memberikan ketahanan tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat
pembuatan zat pati.
2.7 Pengendalian
Hama dan Penyakit
A. Hama
putih (Nymphula depunctalis).
B. Padi
Thrips (Thrips oryzae)
C. Wereng
D. Walang
sangit (Leptocoriza acuta). Menyerang buah padi yang masak susu.
E. Kepik
hijau (Nezara viridula). Menyerang batang dan buah padi.
F. Penggerek
batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza
innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu
(Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun.
G. Hama
tikus (Rattus argentiventer). Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah.
H. Burung. Menyerang
menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
J. Penyakit
Blast.
K. Busuk
pelepah daun.
L. Penyakit
Fusarium.
M. Penyakit
kresek/hawar daun.
N. Penyakit
kerdil.
2.8 Panen
Bagi
petani panen padi merupakan soal yang paling dinanti-nanti. Panen merupakan
saat petani merasakan keberhasilan dari jerih payah menanam dan merawat
tanaman.
a. Saat
panen
Padi
perlu dipanen pada saat yang tepat untuk mencegah kemungkinan mendapatkan gabah
berkualitas rendah yang masih banyak mengandung butir hijau dan butir kapur.
Padi yang dipanen mudah jika digiling akan menghasilkan beras pecah. Saat panen
padi dapat dipengaruhi oleh musim tanam. Pemeliharaan tanaman dan pertumbuhan,
serta tergantung pula pada jenisnya. Secara umum padi dipanen saat berumur
80-110 hari apabila tanaman padi menunjukkan ciri-ciri berikut berarti tanaman
sudah siap dipanen:
Ø Bulir-bulir
padi dan daun bendera sudah menguning.
Ø Tangkai
menunduk karena sarat menanggung butir-butir padi atau gabah yang bertambah
berat.
Ø Butir
padi bila ditekan terasa keras dan berisi, jiak dikupas tidak berwarna
kehijauan atau putih agak lembek seperti kapur.
b. Cara
panen
Alat
panen yang tepat penting agar panen menjadi mudah dilakukan biasanya padi dipanen
dengan ani-ani atau sabit.Ani-ani umumnya digunakan untuk memanen jenis padi
yang sulit rontok sehingga dipanen beserta tangkainya, contohnya jenis padi
bulu. Namun, alat ini tidak cocok digunakan untuk penanaman padi sawah.Sabit
digunakan untuk memanen padi yang mudah rontok, misalnya padi coreh. Namun,
karena alat ini dapat memungut hasil lebih cepat serta lebih gampang memotong
batang padi maka alat ini kini lebih banyak digunakan untuk panen.
c. Perontokan
Perontokan
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin perintih tresher, atau menggunakan
perontok kaki pedal tresher. Selain itu perontokkan secara sederhana dapat
dilakukan dengan memukulkan batangan padi ke kayu atau “kotak gebuk” dimana
sebelumnya dihamparkan plastik untuk menampung butir padi yang berhamburan.
d. Pengeringan
Tujuan
utama pengeringan ialah untuk menurunkan kadar air gabah dapat tahan lama
disimpan. Selain itu gabah yang masih basah sulit diproses menjadi beras dengan
baik.Bulir- bulir gabah daapt dijemur dengan cara dihamparkan di atas lantai
semen yang bersih dapat pula dihamparkan di atas plastik. Dalam cuaca panas,
sinar matahari mampu mengeringkan gabah dalam waktu 2-3 hari.
e. Pemisahan
kulit gabah
Tahap
terakhir usaha bertanam padi ialah menghasilkan beras yang dapat ditanak
menjadi nasi sebagai makanan pokok.Mula-mula gabah yang sudah dikeringkan perlu
dipisahkan dengan gabah hampa atau kotoran yang mungkin terbawa selama
perontokan atau pengeringan, caranya dapat dengan ditampi.Pemisahan kulit gabah
dapat dilakukan dengan huller atau mesin, cara ini praktis dan cepat. Namun
untuk daerah yang tidak memiliki huller, pemisahan dapat dilakukan dengan
penumbuhan padi menggunakan alu dan lumpang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Padi
(oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat Indonesia.
Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar petani di
Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa. Tidak luput
juga sepert didaerah kami yatu Desa Kertamukti Kecamatan Cikelet Kabupaten
Garut namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi
dengan kegiatan menanam padi di sawah.
3.2 Saran
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini dan
penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari semua elemen terutama pada
pembaca dan peneliti demi kesempurnaan makalah ini
AAK, Budidaya Tanaman Padi, Aksi
Agraris Kanisius, Yayasan Kanisius Yogyakarta, 1973.
Arifin, Bustanul. 1997. “Penurunan
Konstribusi Sektor Pertanian”. Bisnis Indonesia, 25 Maret 1997.
Arifin, M, Penggunaan Virus (NPV)
dalam penanganan OPT dan Implementasinya di Lapangan. Makalah Balitbio,
Pertemuan Koordinasi Penanganan OPT dan Perumusan Komponen PHT Spesifik Lokasi
tanggal. 3 - 5 Agustus 1997.
Arifin, M, Pemanfaatan Sl-NPV
sebagai Agensia Pengendalian Hayati Ulat Grayak Pda Kedelai, Dalam Makalah
Pelatihan Pemanfaatan dan Pengelolaan Agens Hayati
Santoso T, 1992, Penggunaan Nuclear
Polyhedrosis Virus Spodoptera Litura dan Bacillus thuringensis untuk
pengendalian Hama Perusak Daun Kedelai, Seminar Hasil Penelitian Pendukung
Pengendalian Hama Terpadu, Cisarua 7 – 8 September 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar