Sabtu, 18 Juni 2016

Jamur Antagonis Gliocladium sp. dan T. harzianum Pengendali Patogen Tular Tanah Parasit Tanaman

Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor pembatas dalam peningkatan produksi pertanian.  Untuk pengendalian OPT, jalan pintas yang sering dilakukan adalah menggunakan pestisida kimia. Padahal penggunaan pestisida yang tidak bijaksana banyak menimbulkan dampak negatif, antara lain terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup.  Memperhatikan pengaruh negatif pestisida tersebut, perlu dicari cara-cara pengendalian yang lebih aman dan akrab dengan lingkungan.  Hal ini sesuai dengan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), bahwa pengendalian OPT dilaksanakan dengan mempertahankan kelestarian lingkungan, aman bagi produsen dan konsumen serta menguntungkan bagi petani. Salah satu alternatif pengendalian adalah pemanfaatan jamur antagonis patogen tumbuhan, yaitu jamur Gliocladium sp. dan atau Trichoderma haraianum.


Laboratorium UPTD BPTP Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengembangkan dan memproduksi untuk masyarakat petani berupa jamur antagonis patogen tumbuhan Gliocladium sp. dan atau Trichoderma haraianum. Sebagai fungisida alami.  Jamur antagonis Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum. Efektif dalam mengendalikan penyakit layu tanaman yang disebabkan oleh Fusarium sp. dan pathogen tular tanah lainnya.


PERANAN Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum.
Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum. Merupakan agens antagonis tumbuhan yang dapat berperan menekan populasi atau aktivitas patogen tumbuhan.
Agens antagonis patogen tumbuhan adalah patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Agens tersebut tidak dapat mengejar inang yang telah masuk ke dalam tanaman. Efektivitasnya dapat dilihat dengan tidak berkembangnya penyakit tersebut.
Peran antagonis Gliocladium sp. terhadap patogen tular tanah adalah dengan cara kerja berupa parasitisme, kompetisi, dan antibiosis. Dilaporkan Gliocladium sp. dapat memproduksi gliovirin dan viridian yang merupakan antibiotik yang bersifat fungisistik. Gliovirin merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen dan bakteri. Sedangkan Trichoderma harzianum. Dapat menghasilkan enzim kitinase dan B-1.3-glukanase, dengan proses antagonis parasitisme.

PENYAKIT SASARAN
Jamur antagonis Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum. Efektif mengendalikan penyakit layu pada tanaman yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan patogen tanah lainnya.

KEUNGGULAN
Beberapa keunggulan jamur patogen antagonis Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum. Sebagai fungisida alami, yaitu:
1.      Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air.
2.      Aman bagi manusia dan hewan piaraan.
3.      Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman.
4.      Sangat sesuai digunakan sebagai komponen pertanian organik sebagai pestisida yang dicampur dengan pupuk.
5.      Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.
CARA PENGGUNAAN
Tanaman
Penyakit
Cara dan Waktu Penggunaan
Sayuran
1.                  Cabe
2.                  Tomat
3.                  Bawang merah
4.                  Kentang
Buah-Buahan

1.                  Pisang
2.                  Semangka
3.                  Melon
Obat
1.                  Jahe
2.                  Temulawak
Perkebunan
1.                  Tembakau
Penyakit layu Fusarium sp.
100 gr formulasi Gliocladium sp. dan atau Trichoderma harzianum dicampur rata dengan 20 kg pupuk kandang/ kompos matang, didiamkan selama 1 minggu atau lebih di tempat teduh.

Penggunaan:

1.    Sebagai campuran media persemaian.
2.    Sebagai pupuk dasar

Penggunaan Gliocladium sp. dan atau  Trichoderma harzianum. Akan lebih efektif mengendalikan patogen tanaman jika diberikan pada awal tanam.

DAFTAR PUSTAKA

_________  2014. Jamur Antogis Gliocladium sp dan t Harzianum. http://panduanteknis budidaya.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar