Kangkung
termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman
kangkung dalam sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
a) Divisio : Spermatophyta
b)
Sub-divisio : Angiospermae
c)
Kelas : Dicotyledonae
d)
Famili : Convolvulaceae
e)
Genus : Ipomoea
f) Species : Ipomoea reptans
Kangkung
merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6
minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea
reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut
Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau
parit-parit.
Perbedaan
antara kangkung darat dan kangkung air:Warna bunga.
Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan
kangkung darat bunga putih
bersih.Bentuk daun dan batang.Kangkung air berbatang
dan berdaun lebih besar dari pada kangkung
darat.Warna batang berbeda.Kangkung
air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau
hijauan.Kebiasaan
berbiji.Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air.Itu sebabnya
kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air dengan stek pucuk
batang.
Syarat Pertumbuhan
Iklim
Tanaman ini dapat
tumbuh dengan baik sepanjang tahun.Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang
beriklim panas dan beri
klim dinginJumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun.Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepatdan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
klim dinginJumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun.Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepatdan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman kangkung
membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di
tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan
kemarau yang panjang.Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka
kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
Suhu udara dipengaruhi
oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara
turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, maka
batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.
Media
Tanam
Kangkung darat
menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak
dipengaruhi keasaman tanah.Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang
tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air.Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.
Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh
dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi
(pegunungan) ± 2000 meter dpl.Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua
varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun di
dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.
Pembibitan
Persyaratan
Bibit Kangkung Darat
Dalam pemilihan bibit
harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat).Karena kalau kangkung darat
ditanam di lahan untuk kangkung air produksinya kurang baik, warna daun
menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk.
Bibit kangkung
sebaiknya berasal dari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit
harus memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan
bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di tanah.
Sedangkan biji untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan dipilih yang
kering serta berkualitas baik.
Penyiapan
Benih
·
Benih kangkung
yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak tanam 1,5
x 15 cm.
·
Untuk
benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
·
Benih yang
diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang
diisi 2-3 butir biji.
Teknik Penyemaian Benih
Biji dengan ukuran
diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira
5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab
dan tumbuh baik dalam musim hujan.
Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Agar diperoleh hasil
panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung diperlukan penyiraman
teratur dan kerap pada cuaca kering.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Kangkung air
membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan air. Bertanam kangkung memerlukan
tanah yang diberi pupuk kompos, kemudian dibuatkan petak-petak/bedengan seperti
tanaman sayuran lain. Tentang panjang bedengan, tergantung kondisi
lahan.Kemudian siapkan tugal dan tancapkan di atas bedengan dengan jarak 20 x 20
cm.
Pembukaan
Lahan
Tiga minggu sebelum
melakukan penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah terlebih dahulu. Kemudian
tanah dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10 ton per
hektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm, dibiarkan tergenang air dan diberi
urea 1 kuintal per hektar.
Pembentukan
Bedengan
Pembentukan bedengan
untuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang
3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan.
Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung keadaan lahan yang tersedia.
Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan dan pembuangan air yang berlebih
serta untuk memudahkan pemeliharaan dan kegiatan lain. Ada pula yang membuat
bedengan dengan ukuran panjang kali lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase
30x30 cm.
Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman
kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang, yang diberikan seminggu
sebelum tanam (setelah selesai pembuatan bedengan).Selain itu juga diberikan
pupuk urea, seminggu setelah tanam, kemudian 2 minggu setelah tanam.
Pemberian pupuk urea
dicampur dengan air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan ember
penyiram.Pada waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu
selama 4 sampai 5 hari.Kemudian diairi kembali.Pupuk yang diperlukan adalah
sebagai berikut: 10-20 ton/ha rabuk organik dan 100-250 kg/ha urea, diberikan
selama 2 minggu pertama, dengan cara disiramkan.
Lain-lain
Agar tanaman kangkung
dapat berproduksi secara memuaskan, perlu dilakukan pergiliran tanaman dengan
tanaman kacang tanah, kacang hijau, kacang buncis, kecipir atau ketimun.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Penentuan pola tanam
dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat
dengan ukuran 2x1 m, maka bila jarak tanamnya ditentukan 20x20 cm, maka dalam
satu bedengan terdapat sebanyak 50 lubang atau 50 rumpun kangkung.
Pembuatan
Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam
dapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20x20 cm, sedalam ± 5 cm.
Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya (tergantung ukuran bedengan).
Cara Penanaman
Penanaman kangkung
darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan
agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih
cepat berkecambah.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung
terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan
penjarangan.Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman
(diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan).
Penyiangan
Penyiangan dilakukan
bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu).Penyiangan dilakukan setiap 2
minggu.
Pembubunan
Pembumbunan dilakukan
untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah
akar tanaman untuk mentransfernya.Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman
berumur 2 minggu.
Perempalan
Bagi tanaman kangkung
sebagai penghasil daun dan batang, perempalan tidak dibutuhkan, sebab
perempalan adalah penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak
berguna, yang akan menghambat pertumbuhan tanaman.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan
dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya sekali dengan cara
dilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman kangkung. Perlu diperhatikan
agar pada waktu menebar pupuk jangan sampai ada butir pupuk yang tersangkut
atau menempel pada daun, sebab akan menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu
lidi setiap selesai menabur pupuk.
Pengairan dan Penyiraman
Selama tidak ada hujan,
perlu dilakukan penyiraman.Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung
terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam
07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor
penyiram.Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.
Waktu
Penyemprotan Pestisida
Tanaman kangkung darat
yang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai daun sebelah bawah
sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk penanggulangannya
disemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter air, yang disemprotkan sore
hari.
Untuk memberantas ulat
daun yang sering menyerang tanaman kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60
EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada
tanaman.Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis
senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
Pemeliharaan
Lain
Agar pertumbuhan subur,
sebaiknya seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk urea kembali.
Hama dan Penyakit
Hama
Hama yang banyak
menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang
dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah terjadi over populasi, semprotkan
Sevin atau sejenisnya. Untuk memberantas ulat daun ini digunakan Insektisida
Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada
tanaman. Pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama
4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Penyakit
Tanaman kangkung tahan
terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan.Penyakit jamur yang
lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea
panduratae).Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate, tetapi bila
benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah.Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan
strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen pertama sudah
bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang
batang kira-kira 20-25 cm. Ada pula yang mulai memangkas sesudah berumur 1,5
bulan dari saat penanaman.
Cara
Panen
Cara pemanenan kangkung
air hampir sama dengan kangkung darat. Cara memanen, pangkas batangnya dengan
menyisakan sekitar 2-5 cm di atas permukaan tanah atau meninggalkan 2-3 buku
tua.Panen dilakukan pada sore hari. Panenan dilakukan dengan cara memotong kangkung
yang siap panen dengan ciri batang besar dan berdaun lebar.
Dengan menggunakan alat
pemotong. Pemungutan hasil kangkung darat dapat pula dilakukan dengan cara
mencabutnya sampai akar, kemudian dicuci dalam air. Panen kangkung darat
dilakukan pada umur 27 hari.Selama panen, lahan penanaman harus tetap basah
tapi tidak berair (lembab).
Periode Panen
Panen dilakukan 2-3
minggu sekali. Setiap kali habis panen, biasanya akan terbentuk cabang-cabang
baru. Setelah 5 kali panen atau 10-11 kali panen maka produksi kangkung akan
menurun baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Jika sudah terlihat
berbunga, sisakan ± 2 m2 untuk dikembangkan terus menjadi biji yang kira-kira
memakan waktu 40 hari sampai dapat dikeringkan.
Sumber : tipsberkebun.com
infoagribisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar